Mengenal Ukiran Kuno Suku Dayak Kalimantan Tengah Bag.2 #JANGKARANG MATAN ANDAU#
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <!-- berylchannel.com --> <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-6759849419667557" data-ad-slot="7186560346" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
https://www.vidio.com/live/204?utm_source=livestreaming&utm_medium=app-android&utm_campaign=vidio-app-share
https://www.vidio.com/live/204?utm_source=livestreaming&utm_medium=app-android&utm_campaign=vidio-app-share
https://www.vidio.com/live/204?utm_source=livestreaming&utm_medium=app-android&utm_campaign=vidio-app-share
https://www.vidio.com/live/204?utm_source=livestreaming&utm_medium=app-android&utm_campaign=vidio-app-share
Ukiran / Lukisan "JANGKARANG MATAN ANDAU"
Sumber : Buku Motif Dayak Kalimantan Tengah
Artikel ini saya adopsi dari buku hasil karya penulis J. SAILILAH
Alkisah ada seorang raja yang berkuasa tepatnya di matahari, raja itu bernama Jangkarang Matan Andau yang bisa di artikan orang yang sanggup menahan rasa panas berikut sebutan bagi para raja-raja Sangen Sangiang dan atau Raja Matahari kali ya....
Ukiran Jangkarang Matan Andau
Akan tetapi raja tersebut sangatlah senang tinggal disana, karena adanya "Gandang Batu Sangkalemu" yang berarti gendang batu berisi api (nyarang datu api) tempatnya menyatu jadi satu tempat dengan air kehidupan. Menurut cerita, gendang api tersebut jika dipukul malah mengeluarkan air kehidupan (nyalung kaharingan belum).
Nama tempat tinggal Jangkarang Matan Andau bernama Balai Hintan Kaharingan artinya balai terbuat dari batu intan kehidupan.
Ada juga sebutan atau nama lain diantaranya :
- Sagilun Nyahu yang berarti Sagilun Raja Matahari yang di kelilingi oleh guntur yang bergemuruh sangat nyaring.
- Salintar Kilat Mamancar yang berarti tubuhnya berkilauan dikelilingi oleh petir yang memancar.
- Tupai Panjang
- Berdasarkan cerita para orang tua di jaman dahulu kala bahwa negeri Batu Nindan Tarung merupakan tanah yang pertama kali diciptakan Ranying Hatalla Langit (Penguasa Langit dan Bumi), tempat pertama kali nenek moyang manusia di bumi, disitu banyak ditumbuhi aneka buah-buahan Asem Lalumba Baka Belum Belai artinya pohon buah yang bisa menimbulkan hawa nafsu.
- Orang-orang di Batu Nindan Tarung melihat ada kebakaran di negeri mereka, maka dengan secepatnya mengambil Penyang Hantitik Jebaka'hai Danum bisa diartikan sebagai jimat kesaktian yang bisa mendatangkan air bah untuk memadamkan api. Selama tiga hari rakyat negeri tersebut berusaha memadamkan api.Kemudian para tetua adat pun berkumpul dan menabur beras sampai ke matahari untuk minta kepada Jangkarang Matan Andau supaya Tupai Panjang di turunkan ke negeri Batu Nindan Tarung, maka Tupai Panjang pun turun ke negeri tersebut. Setelah sampai, Tupai Panjang mendengar permintaan para tetua dan rakyat Batu Nindan Tarung meminta belas kasihan dari Jangkarang untuk memberikan api dari Gendang Batu dan air kehidupan untuk menghidupkan kembali pepohonan buah-buahan yang hangus dimakan api tersebut. Mendengar hal itu, maka Tupai Panjang naik ke langit menyampaikan semua permintaan para tetua agar Jangkarang mau berbelas kasih untuk menolong mereka.
- Jangkarang Matan Andau kemudian memberikan Hanggulan Garing tempat api hidup dan air kehidupan yang di isi ke sepotong bambu untuk dibawa oleh Tupai Panjang. Jangkarang berpesan bahwa api yang dibawa Tupai panjang adalah api abadi dan air dalam sepotong bambu itu juga bersifat abadi, maka dengan itu para tetua dan masyarakatnya tidak boleh merusak serta dengan tulus menjaga apa yang sudah dikatakan oleh Jangkarang Matan Andau.
- Para tetua dan masyarakat di negeri tersebut pun berterima kasih pada Jangkarang dan Tupai Panjang. Itulah asal muasal cerita tentang api dan air kehidupan Sulep Bulau Dekat Lalang Tambangan Langit yang berarti api kekal dan air kehidupan abadi yang berasal dari langit di Batu Nindan Tarung, yang oleh agama Kaharingan (awal agama yang di anut Suku Dayak Kalteng dan sekitarnya sebelum masuk agama lain ke Borneo) ada upacara Balian dan Tukang Hanteran di setiap upacara adat Tiwah.
- Untuk memperingati Jangkarang Matan Andau, para penganut agama Kaharingan (sekarang menjadi Hindu Kaharingan) memberikan persembahan berupa pemotongan ayam dan mengadakan upacara keagamaan.
Sebagai penutup, saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penyusunan kata, dikarenakan buku yang menjadi sumber postingan ini masih menggunakan ejaan lama. Artikel ini semata-mata hanya ingin memperkenalkan serta melestarikan budaya kami khususnya budaya Suku Dayak Kalimantan Tengah.....Terimakasih
Bersambung ke bagian selanjutnya...akaaayyyyaaahhh
https://www.vidio.com/live/204?utm_source=livestreaming&utm_medium=app-android&utm_campaign=vidio-app-share
hung kueh itah tau mambasa atw nampayah buku jekau pahari🙏
BalasHapusMaaf pahari, tahi dia buka blog dan harun mambalas, kebetulan ayunku tege buku kea pahari..ie te mama pahari bapa kea je manampa buku te huran
Hapus